Diberdayakan oleh Blogger.

Quantum Qur'anic Business

SUPAYA BISNIS TIDAK PERNAH MATI ( Quantum Qur'anic Business )

Dalam kajian ini akan mempelajari tentang bagaimana melakukan usaha/bisnis yang bisa bertahan lama (tidak pernah mati/berhenti).

Allah SWT yang paling mengerti tentang urusan bisnis/usaha
Pada dasarnya jika kita menginginkan sebuah usaha yang bisa bertahan lama maka terlebih dahulu harus kita ketahui siapakah yang paling mengerti dan tahu tentang usaha/bisnis tersebut. Tentunya Allah SWT lah yang paling mengerti tentang usaha/bisnis tersebut, bukan-nya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang terbatas. Seperti halnya firman Allah SWT:

“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.” (QS. 3:109)
Bahwa segala urusan kembali kepada yang menguasai urusan yaitu Allah SWT. Termasuk juga ilmu tentang bisnis/usaha maka Allah SWT lah yang paling tahu.

“Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. 2:255)

Dalam keseharian terdapat pemahaman bahwa seseorang memiliki suatu barang adalah milik orang tersebut padahal sebenarnya barang tersebut adalah milik Allah, seperti halnya dalam kutipan ayat diatas yang berbunyi “… Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi …”. Pemahaman inilah yang mungkin tidak ada disetiap orang, sehingga jika barang tersebut diambil lagi oleh Allah SWT maka terkadang orang tersebut menjadi sedih bahkan menangis.

Dengan demikian maka untuk setiap urusan bisnis yang paling mengerti adalah Allah SWT, kemudian Allah mengirim lewat utusan-utusannya yang mengerti tentang urusan bisnis tersebut.

Ilmu Allah begitu luasnya

Seperti halnya dalam firman Allah SWT : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 31:27)
Maka ilmu Allah tentunya sangatlah luas. Ibarat semua pohon di bumi dijadikan pena dan laut dijadikan tinta kemudian ditambahkan tujuh laut setelah kering maka ilmu Allah SWT tidak akan habis-habisnya. Sedangkan Ilmu yang diberikan kepada manusia ibarat mencelupkan ujung jari di laut, dan setetes air itulah ilmu yang Allah berikan kepada manusia.
Jika seseorang memahami bahwa ilmu yang diberikan Allah sangat sedikit, maka seharusnya orang tersebut tidak akan pernah merasa angkuh dan sombong jikalau ternyata orang tersebut memiliki kelebihan ilmu. Maka jika memilik sebuah ilmu hendaklah membagi ilmu tersebut kepada yang lain, insyallah ilmu kita akan ditambah oleh Allah SWT.

Para pebisnis jika dilihat dari jaman rasulullah, maka dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surg, delapan diantara-nya adalah pebisnis. Dan dari sepuluh sahabat inilah Rasulullah menyebarkan agama Islam. Mereka kesepuluh orang itu adalah :
Abu Bakar Ash Siddiq ra., Umar bin Kaththab ra, Utsman Bin Affan r.a, Ali Bin Abi Tahlib ra,Thalhah Bin Abdullah ra., Zubair bin Awaam, Saad bin Abi Waqqas, Said Bin Zaid, Abdurahman bin Auf, Abu Ubaidillah Bin Jarrah.

Berikut adalah kebiasaan para sahabat tersebut hingga sukses sebagai pebisnis :

1. Mereka adalah orang-orang yang bertakwa. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. 51:56)

2. Dalam kehidupan di dunia salalu berbuat kebaikan. “sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik;” (QS. 51:16) Berbuat kebaikan hendaknya mengutamakan terlebih dahulu di lingkungan keluarga, anak, istri dan orangtua.

3. Sedikit sekali tidur di waktu malam, yaitu waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam;” (QS. 51:17)
Dimana di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah. “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. 51:18)

4. Kemudian di siang hari mengeluarkan hak orang miskin. “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.” (QS. 51:19)

Dengan demikian terdapat 2 alternatif, yaitu :

1. Membina hubungan baik dengan orang tua dan rajin bersedekah. Dalam bersedekah terdapat rahasia. Dimana begitu kita sedekah, kita akan bersih (jiwa dan harta). Seperti halnya dalam QS 58:12[2]. Dan dengan bersedekah akan mendapatkan doa Rasulullah[3]

2. Rajin membaca Ta’awudz[4]

Hasil dari sebuah Usaha mengembalikan urusan Bisnis kepada Allah

“Di bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang yakin. Misal jika kita berbuat baik kepada orang tua, maka Allah akan memberikan tanda atau isyarat. “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,” (QS. 51:20)

Pada dasarnya di dalam diri kitalah terdapat potensi bisnis. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Misal di kepala kita ada potensi bisnis berupa salon (untuk rambut), pendidikan (fungsi mencerdaskan otak), handphone (telinga), Kecantikan (wajah), contact-lens (mata), mc-menyanyi-dokter gigi (mulut) dll. Oleh karena bisnis yang tidak pernah mati adalah Pendidikan, Makanan dan Kesehatan. “dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?” (QS. 51:21)

Di langit-pun terdapat peluang bisnis, misal-nya sinyal frekuensi ponsel, radio, tv, internet, satelit , transportasi udara dll.“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. 51:22)


Bagi orang yang bertakwa, dalam membuat sebuah rencana bisnis, maka apa yang kita katakan akan benar-benar terjadi “Maka demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS. 51:23)

Dalam meraih keberhasilan dalam bisnis dan tidak pernah mati terdapat syarat yaitu berjuang menjadi orang yang bertakwa dan rajin berbuat kebaikan. Takwa salah satunya adalah rajin mengeluarkan harta. Sedangkan berbuat baik dilakukan kepada semua umat manusia termasuk non-muslim. Seperti halnya dalam ayat berikut :

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. 28:77)

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. 4:36)

Bisnis yang tidak pernah mati adalah bisnis yang dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah bisa juga dilakukan dengan cara bersedekah secara tulus dan ikhlas.

Diambil dari Facebook 

Futur oh futur

Assalamuallaikum Wr.Wb

Bismillah

Selamat Pagi in shaa Allah kita dalam keadaan sehat walafiat, dan kita dapat meraih pagi ini dengan keridhaan serta menjaga kecintaan kita kepada Allah,

Demikianlah kita katakan bahwasanya Allah-lah yang memberikan petunjuk dan kemudahan kita baik itu rizqi dan kesehatan, dan kita sebagai hamba hanyalah bentuk yang diperkenankan untuk menyembahNya.

Sering kali kita menjadi lalai dari panggilannya, dan menjauhi dari ketaqwaan hanya mengharap rizqi tanpa melihat bahwa Allah lah yang memberikan, inilah yang kita ketahui sebagai "futur",  yah futur ini membuat kita sibuk dengan dunia tanpa menyibukkan diri dengan ukhrowi kita, oleh karena itu sebagai hamba yang sering lalai dan dhaif sebaiknya kita mempercepat diri kita untuk menjadi orang yang dicintai oleh Allah,

dan jadilah hamba yang benar-benar jatuh kedalam kepangkuannya...


Salam,

Luqman

Tingkat Optimasi Seorang Pemimpi Actionalis

Assalamuallaikum,

Bismillah

Bertemu lagi dengan ide tulisan yang rendah artikulasi otak namun tinggi imajinasi well, tulisan ini dibuat in shaa allah untuk meningkatkan peran impian dan aksi dalam membuat goals tercapai,

Judul tulisan kali ini bukan hanya opini yang dilempar namun membangun opini, konsep serta realitas yang harus di jalani oleh tiap tiap personel dalam mencapai goals yang telah di tulis, Judul tulisan menceritakan tentang "Tingkat Optimasi seorang pemimpi dan actionalis" dimana judul ini mengangkat bahwa sebagai pemimpi dan actionalis kita dihadapkan dari berbagai persoalan dari permulaan bisnis dan prosesnya, nah impian dan action merupakan kombinasi yang sesuai dalam mencapai goals kita, sehingga apapun masalahnya impian dan action adalah obat yang mujarab dalam menawarkan kegelisahan dalam hati yang sempat galau.

Teknik ini adalah teknik dimana kita mendapatkan sesuatu dengan cara ngobrol sama pihak alam bawah sadar, sehingga optimasi pencapaian kemungkinan bisa di lakukan dengan cepat ataupun lambat, namun yang penting kita sadari bahwa teknik ini bisa berjalan dengan nilai positiv dari dalam diri. Oleh karena itu didalam kerisauan dalam diri harus dapat di counter dalam bentuk optimisme yang tinggi untuk mencapai Optimasi goals yang telah kita buat.

Tingkat optimasi yang bersandar pada keyakinan diri inilah yang mengantarkan kita kedalam puncak dan bersinergi dengan horizontal dan vertical.

mencapai itu hendaknya kita lakukan dalam keadaan benar benar sadar dan butuh bahwa Allah lah yang akan mengabulkan itu semua, dan di line horizontal kita lakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan syariat in shaa allah apabila semua terpenuhi dan proses dilakukan dengan kuat diiringi doa dan membulatkan tekad dalam mencapai tujuan In shaa allah semua akan terpenuhi

demikian yang dapat disampaikan

Salam
Luqman

Network Business VS Conventional Business

Assalamuallaikum



Mari kita mengulas Network business, menurut Robert T Kiyosaki "Network Business" atau "Bisnis Jaringan" merupakan langkah cepat untuk menjadi kaya, hmmm baik kita coba lihat dari skala urgensi, untuk mereka yang ingin cepat kaya memang langkah ini yang menjadi salah satu dari kata pembenaran untuk mereka, namun bagi cara berfikir yang semi realistis hal ini bisa menjadi iya atau tidak kenapa karena cara berfikir yang semi realistis adalah berfikir untuk hari ini dan esok namun juga tidak menutup untuk hidup lebih baik dengan cara "Network Marketing", cara hidup lebih baik disini bisa kita urai bahwa mendapatkan cara hidup lebih baik adalah dengan berusaha to the max, artinya ada ukuran dalam mencapai hidup lebih baik.

ukuran inilah yang menjadi standar bagi para "Networkers" dalam menjadi lebih baik, pertanyaannya apakah benar? tidak semuanya benar kecuali punya cara berfikir yang lebih baik, "Networkers" rupanya berfikir untuk sampai kedepan dengan cara target bulanan, mingguan dan harian, evaluasi per minggu, dan perbulan menjadi contoh nyata dalam menjalani bisnis ini, saya pun berpendapat bahwa "Impian + Usaha= Goals" itu benar, namun kadang kadang para "Networkers" menggunakan aksi yang kurang berkenan namun dalam cara berfikir mereka bahwa dengan memaksakan sesuatu kita bisa mendapatkan perhatian dan harapan dalam mencari downline,

nah hal inilah yang mungkin teman-teman tau bahwa attitude mereka tidak menyenangkan dalam mengundang dan sempat menjadi trauma di sekitar kawan "Networkers", maka kita sebagai "Networkers" harus mengubah sudut pandang kita dalam hal "seni mengundang"

Bisnis ini adalah bisnis yang bisa sangat menguntungkan dan merugikan, tergantung bagaimana kita melihat dan mengunakan bisnis sampai mencapai tujuan

Salam

Luqman



Menikah dan Kebahagiaan Rizqi


Di ambil dari Google Images



Seorang teman menikah dengan seorang gadis yang berasal dari keluarga cukup kaya. Dia anak ke-7 dari 9 orang bersaudara.

Delapan saudara istrinya itu sudah makmur semua. Tinggal ia sendiri yang masih hidup sederhana, karena Allah belum membukakan pintu rezki kepada mereka.

Sekian tahun mereka menikah dikaruniai sepasang anak. Hidup mereka tetap sederhana dengan rumah masih menyewa. Sekalipun suaminya pekerja serabutan, untuk kebutuhan sehari-hari tidak lah berkekurangan. Mereka juga punya sebuah motor.

Namun sayang sekali, orang tua dari sang istri selalu menggembosi anaknya dengan hal-hal yang tidak baik. Dari 9 bersaudara hanya kamu yang belum punya rumah sendiri, tidak punya mobil, tidak bisa pergi umrah, tidak begini dan tidak begitu. Suami kamu tidak becus dalam berusaha....pemalas.....dsb.

8 orang saudaranya juga demikian. Bukannya membantu adiknya, malah menggembosi supaya minta cerai. Tidak ada untungnya punya suami seperti itu, kata mereka.

Lama kelamaan mendapatkan perlakuan seperti itu dari orang tua dan saudara-saudaranya, akhirnya ia mulai tidak senang kepada suaminya. Pada akhirnya ia pun minta cerai. Suasana rumah mulai tidak kondusif. Tiap hari diwarnai pertengkaran.

Teman ini sangat terpukul dengan perlakuan itu. Sebenarnya ia sangat mencintai istrinya. Apalagi sudah dikaruniai 2 orang anak yang lagi lucu-lucunya. Walaupun hidup sederhana, sebelumnya keluarga itu tidak ada masalah. Mereka hidup rukun dan damai.

Dia sudah berusaha membujuk istrinya dengan segala cara. Berbagaimacam bisnis juga sudah ia coba untuk memperbaiki perekonomian keluarganya, asalkan halal, biar istrinya bahagia. Namun Allah belum juga membukakan rezki-Nya buat keluarga itu.

Karena tidak tahan lagi, dengan sangat terpaksa ia menceraikan istrinya dan mengembalikannya ke rumah orang tuannya dengan baik-baik. Awalnya ia sempat linglung. Kalau bukan karena kawan-kawan dekat yang terus memberikan suport barangkali ia sudah menjadi penghuni RSJ.

Hampir setahun dia hidup menduda, tanpa istri. Dengan tawaran seorang kawannya, ia menikah dengan seorang gadis dari keluarga yang sangat miskin, kalau tidak bisa dikatakan melarat. Dengan harapan, ia bisa menerima keadaan apa adanya.

Pernikahan berjalan sangat sederhana. Setelah akad di kantor KUA tidak ada pesta segala. Hanya acara makan-makan di rumah gubuk sang istri yang dihadiri tetangga sekitar.

Di malam pertama pernikahan itu ia langsung memboyong istrinya pindah ke rumah sewaannya. Karena tidak mungkin ia tinggal di rumah mertuanya itu walau semalam, mengingat begitu sederhananya rumah yang tersedia.

Istri barunya sangat bersyukur dibawa ke sana. Dia bagaikan pindah ke istana.

Di sanalah ia memulai hidup barunya, di rumah yang dulu juga ia memulai hidup baru dengan istrinya yang pertama. Namun kali ini ia berdo'a dengan setulus-tulusnya supaya Allah memberkatinya dan melanggengkan kehidupan keluarganya, serta melimpahinya dengan rezki.

Untuk membuka usaha pertama ia memulai dengan ide baru, yaitu menjual sembako dengan modal seadanya di pasar kabupaten tempat ia tinggal, yang tidak jauh dari rumahnya.

Berawal dengan jualan di kaki lima ia memulai dagang bersama istrinya. Tidak mengenal bulan madu segala, hari ke-3 pernikahan mereka langsung berusaha. Berkat rahmat dari Allah, dagangannya laris manis. Seminggu saja ia sudah bisa menambah jenis barang yang akan dijual. 3 bulan berlalu ia sudah mampu menyewa sebuah toko, tanpa meninggalkan dagangan di kaki lima. Istrinya yang jualan di toko, sementara ia tetap di kaki lima.

Hanya Allah yang mengatur rezki hamba-Nya, kali ini usahanya berkembang bagaikan ulat. Hanya dalam rentang waktu 3 tahun ia sudah punya toko sendiri, mampu beli rumah dan mobil. Bahkan juga bisa membahagiakan orang tuanya dan mengangkat ekonomi keluarga istrinya yang sangat miskin.

Sekarang ia sudah menjadi agen terbesar di kotanya untuk bahan-bahan kebutuhan harian. Dia sudah menjadi jauh lebih kaya dari saudara istrinya yang terkaya. Keadaan mantan istrinya juga begitu-begitu saja, tidak menjadi kaya setelah berpisah dengan suaminya.

Karunia Allah semakin melimpah-limpah dengan kelahiran anak pertamanya dari istri kedua. Yang lebih membahagiakannya, istri keduanya siap menerima kehadiran sepasang anaknya dari istri pertama. Dia betul-betul inshaf, kalau Allah telah mengeluarkannya dari kemiskinan melalui suaminya. Suaminya juga sangat bersyukur karena Allah sudah melapangkan hidupnya melalui istrinya yang sangat bersahaja itu.

***

Semua yang terjadi adalah pelajaran. Allah mempunyai rahasia pada hamba-Nya yang tidak kita ketahui. Barangkali bersabar dan terus berusaha itulah jalan terbaik dalam menggapai karunia Allah, tanpa harus mengorbankan siapa-siapa.

Ya Allah, jadikan lah rezki kami melimpah ruah, halal dan mengandung keberkahan. Jangan biarkan rezki kami tersendat-sendat dan mengandung yang haram.

(Zulfi Akmal)

di sadur dari PKS Piyungan Menikah dan kebahagiaan Rizqi

Time vs Income ( Statis dan Dinamis)

Bismillah,

Assalamuallaikum wr.wb, 

Tulisan kali ini kita akan mencoba dengan judul "Time vs Income ( Statis dan Dinamis)", tema kali ini saya ambil mengenai waktu dan pendapatan, kenapa tema ini yang di tulis, karena di dalam tema ini saya ingin mencoba menganalisa dengan analisis yang serampangan, di cerna monggo kalo di buang juga gpp,

Baik saya coba mulai mengenai "Time ( Waktu) ", Definisi waktu menurut wikipedia adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Sedangkan dalam Islam Waktu dikenal dalam salah satu surat yaitu ( Al-Ashr) 1. Demi Waktu, (Ad Dhuha)1. Demi Dhuha, dll. 

Dari uraian di atas kita fahami bahwa waktu itu merupakan titik yang paling dominan dalam segala hal, salah satunya "getting Ar-Rizq" ( Mendapatkan Rizqi) . Berkaitan dengan judul diatas bahwa "Time vs Income" adalah suatu rangkaian proses pada saat mendapatkan rizqi, pertanyaannya adalah apakah Waktu yang sudah kita siapkan akan berjalan dengan pendapatan yang kita lakukan?.

Didalam satu buku karya Bung Ippho Santosa mengenai "7 Keajaiban Rizqi" adalah mengetahui tentang percepatan rizqi. kita di haruskan melakukan dan tidak bertanya tentang apapun kalo kata "Nike" - "Just do It"

Bersambung ...1

Resign dan Keputusan wiraniaga

Assalamuallaikum wr.wb


Mengawali pagi ini dengan tulisan "Resign dan Wiraniaga", kenapa tulisan ini menjadi topik pagi ini karena saya ingin membagi pengalaman mengenai keputusan ini, 

Resign adalah keputusan yang berat dalam mengambil dan menjalani keputusan tersebut, namun saya tetap mengambil keputusan ini karena hal tersebut merupakan langkah awal dari keberhasilan atau kemunduran, namun saya akan menganulir kata ke-2 di karenakan saya masih mempunyai Allah sebagai pegangan hidup saya.

Setelah mengajukan surat resign dan tanpa rencana apa-apa hanya mempunyai ide untuk berwiraswasta, saya tentunya mendapat banyak tekanan psikis baik dalam diri sendiri atau dari istri, namun istri sekarang sudah mendukung untuk saya menjalani keputusan ini. banyak hal yang telah di lakukan istri (Amanah Nurdini).

Tentunya dukungan istri terus mengalir namun nyatanya dalam kehidupan ini kami telah mengambil beberapa pinjaman untuk Asset, kebutuhan dll. Sungguh berat tentunya mengingat dalam beberapa waktu kedepan saya harus membayar tagihan yang alhamdulillah sudah di depan mata.

Berbekal keyakinan saya kepada Allah dan mendapatkan dukungan penuh dari Istri dan Mertua tentunya saya ingin mencapai impian saya dalam waktu dekat karena yakin atas Allah dan janjinya.

Melakukan Ibadah- ibadah yang tentunya membuat saya makin tenang dalam mengarungi hidup tanpa kepastian, yup hidup tanpa kepastian ( Tentunya dengan hal tersebut saya yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hidup saya). 

Alhamdulillah satu demi satu tujuan berwiraniaga sudah berjalan dan sampai postingan di turunkan, in shaa Allah sore ini saya sudah berdagang "Cappucino Cincau ( Capcin) ", walaupun berdagang "Capcin" saya terus melakukan "Network Marketing" Partnership with Nuskin Enterprise .

In shaa Allah saya akan menulis- sedikit demi sedikit untuk berbagi dalam mendapatkan Ridho dan percepatan Rizqi ( Buku karya Ippho Santosa) di dalam wiraniaga saya.

Salam 

Luqman -